Pages

  • Home
  • About
  • Blog Insight
  • Awesome Tips
  • Soliloquy
  • Book Review
  • Freebies

Dancing Rain in the Autumn

Credit: Ben White on Unsplash
Bismillah... Hi there! 
Kalian baca buku apa hari ini? Hmm... atau mungkin bukan buku, melainkan artikel pendek dari web-web favorit? Yah, pada intinya sudah baca apa hari ini?

Alright, hari ini awesome writer ingin berdiskusi dengan kalian, my awesome readers, melalui tulisan berikut. Wohooo! Sama seperti judul yang terpampang nyata di atas sana, awesome writer ingin berbincang tentang membaca dan juga buku.

 Membaca Itu Tak Melulu Dari Buku, Tapi Membaca Buku Itu Sesuatu ! 
Yaps, menurut awesome writer membaca itu tak harus selalu bersumber dari buku, tapi membaca buku itu punya sensasi yang tiada duanya. Apakah kalimat ini membuat dahi kalian berkerut? Well, pardon me...

Membaca "buku" menghantarkan kita pada kondisi psikologis yang cukup berbeda dengan sekadar membaca "non-buku". Kalian yang gemar membaca "buku" pasti mengerti maksudku. Aroma lembaran buku-buku baru yang terpajang rapi di rak-rak toko buku. Bahkan, aroma toko buku membuat hati menjadi lebih tentram. Huuu I love that smell...!

Membaca "buku" juga membuat kita wajib membuka lembar demi lembar halamannya. Tekstur lembaran-lembaran buku, bahkan suara setiap lembaran yang kita bolak-balik, rasanya tidak pernah sama dengan makhluk apapun berupa "non buku" atau bahkan buku digital sekalipun.

Eh hai... dan bukan hanya itu, kalian tentu tahu bagian paling memikat dari sebuah buku, ini selain isinya tentu. Berbagai macam sampul warna-warni dengan kuasan gambar-gambar memikat, tak jarang terlalu menggoda kita untuk membawa buku-buku itu pulang ke rumah.

 Buku Kognitif v.s. Buku Afektif 
Secara global, buku bisa kita pisahkan menjadi dua, yaitu buku-buku bernuansa pengetahuan (buku kognitif) dan buku-buku berisikan cerita (buku afektif). Well, kadang buku pengetahuan membuatmu lelah dan seolah berjalan di waktu yang sama. Tapi tunggu dulu...! Buku pengetahuan yang hebat bisa menjadi candu. Ia mungkin saja memaksamu terus mengulik misteri pengetahuan yang baru saja kau temui itu.

Sementara itu, buku afektif, misalnya novel, membuatmu terus terasuki untuk bisa menuntaskannya. Buku macam ini rupanya punya daya pikat yang lebih dahsyat. Buku afektif sering menjadi pilihan bagi para konselor dalam tahap terapi terhadap gangguan psikologis. Hal ini biasa disebut dengan istilah affective bibliotherapy.

Anyway, tak heran  Al Qur'an  mampu menjadi obat ampuh berbagai penyakit hati bahkan jasad. Bagaimana tidak, Allah Ta'ala telah bubuhkan begitu banyak cerita yang dapat kita petik hikmahnya. Cerita yang tidak hanya berlalu di masa lampau tapi ada juga cerita tentang janji-janji di masa yang akan datang.

 Time Travelling 
Membaca persis seperti time travel machine yang bersedia membawa kamu dari masa sekarang ke masa lalu atau bahkan menuju masa depan. Lebih dari itu, membaca secara menakjubkan bisa membuat masa lampau seseorang menjadi kepunyaanmu di masa sekarang. Bayangkan, kawan, benda apa lagi di dunia ini yang mampu secara "nyata" membawa kita ke berbagai dimensi waktu?

 Crystal Clear Looking Glass 
Kalian tahu cermin apakah yang paling jernih merefleksikan diri kalian? Buku, sekali lagi memukau awesome writer sebagai jawaban pertanyaan itu. Seolah tak ada yang mampu membuatmu bercermin dengan lebih jernih, kecuali melalui buku yang baik.

Membaca buku seringkali membuat kita juga bercermin dengan dalam terhadap pengalaman orang lain. Kita membandingkan atau justru merasa memiliki pengalaman yang sama, entah pahit, manis, berkesan, dan semisalnya.

Pengalaman adalah guru paling berharga, begitu kata sebuah nasehat. Kita membutuhkan pengalaman dalam mengarungi kerasnya badai fitnah dunia ini. Tapi, pengalaman tak selalu mudah untuk dilalui. Sementara, buku selalu bisa menyediakan pengalaman paling berkesan bahkan dengan cara yang mudah: membaca.

 Membaca Itu Menyelamatkan Dunia! Hah! 
Awesome writer sempat tertawa kecil ketika membaca satu subjudul dari sebuah artikel tentang membaca. Archon menuliskan subjudul pada artikelnya mirip dengan subjudul di atas. Tapi, awesome writer akhirnya dibuat terbungkam dan setuju dengan sang penulis. 

Bagaimana tidak, sang penulis berpendapat bahwa membaca akan menghasilkan orang-orang besar yang terpelajar, berpikiran terbuka, mawas diri, dan menginspirasi. I can't be more agree than this! Dunia sungguh membutuhkan orang-orang semisal ini.

Hi, do you want some more about this? Try these!
"Sembuh dari 'Alergi' Buku"
"Nikmat Allah Bukan Sekadar Materi"
"Melipat Jarak, Ruang, dan Waktu dengan Membaca"


 Referensi : 
Archon, Sofo. 11 Reasons Why You Should Read Book Everyday. Diakses pada 17 Desember 2017, dari https://theunboundedspirit.com/11-reasons-why-you-should-read-books-every-day/.

Hebert, Lana Winter. 10 Benefits of Reading: Why You Should Read Everyday. Diakses pada 17 Desember 2017, dari https://www.lifehack.org/articles/lifestyle/10-benefits-reading-why-you-should-read-everyday.html.

Shechtmen, Z. (2009). Treating Child and Adolescent Aggression Through Bibliotherapy. Diakses pada 18 November 2017, dari http://www.springer.com/978-0387-09743-5.

Wong, JJ. 8 Reasons Why Reading is So Important. Diakses pada 17 Desember 2017, dari http://www.inspirationboost.com/8-reasons-why-reading-is-so-important.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Kalian pernah coba jus buah bercampur sayuran? Hmm... apa kira-kira rasanya yah? Kalian yang doyan dengan Buavita Royale mungkin tidak akan heran akan rasa percampuran buah dan sayur dalam jus. Tapi, kalau misalnya kita buat sendiri alias bukan buatan pabrik, bisa seenak buatan pabrik itu ga' ya?

Bisa! Bisa! Bisa banget, kawan!

Watermelon, carrot, and parsley bisa jadi kombinasi jus yang cantik dan enak. Campuran semangka, wortel, dan peterseli juga mamapu menghadirkan banyak manfaat bagi tubuh. Nah apa saja ya manfaat yang terkandung dari tiga komposisi bahan ini? Kira-kira berikut ini sekelumit manfaat yang bisa kita dapatkan dari jus kombinasi semangka, wortel, dan peterseli.



1. Semangka

Buah ini mengandung banyak sekali bahan-bahan yang bermanfaat bagi tubuh, seperti vitamin A, vitamin C, flavonoid, karetenoid, triterpenoid, dan kalium. Sehingga, buah ini akan banyak bermanfaat bagi kesehatan tubuh sekaligus kecantikan kulit. Pada umumnya, buah semangka dapat membantu memelihara kesehatan ginjal, anti-inflamasi dan antioksidan, pereda otot yang nyeri, mencegah sariawan, bahkan mencegah hipertensi dan stroke. Sementara itu, buah semangka juga bermanfaat untuk mencegah penuaan dini, menjaga kelembaban kulit, meremajakan kulit, bahkan mengurangi sebum.


2. Wortel

Wortel adalah makanan yang paling banyak mengandung betacarotene atau vitamin A. Kandungan vitamin A yang cukup akan membantu tubuh dalam proses detoksifikasi. Selain vitamin A, wortel juga mengandung vitamin K, vitamin E, serat, kalium, folat, mangan, fosfor, magnesium, dan seng. Secara ringkas, wortel dapat bermanfaat untuk mengurangi resiko kanker, megurangi resiko penyakit jantung, menjaga kekebalan tubuh, memelihara kesehatan mata, mencegah stroke, memelihara kesehatan ginjal, menjaga kualitas dan kuantitas ASI, memelihara janin dalam kandungan, memelihara kesuburan, mencegah diabetes, mencegah osteoporosis dan memperkuat tulang, bahkan meningkatkan memori.

3. Peterseli

Kita mungkin sering kali keliru dalam membedakan peterseli atau parsley dengan seledri. Kedua tanaman ini memang mirip, tapi sebenarnya berbeda. Well, kalian bisa cari sendiri ya infonya tentang perbedaan dua tanaman ini. Peterseli merupakan salah satu jenis sayuran hijau yang kaya sekali manfaat bagi kesehatan kita. Tanaman ini setidaknya mengandung lisin, asam folat, asam amino, vitamin C, apiola, beta-phelandrene, kalsium, zat besi, fosfor, potassium, dan vitamin A. Kandungan-kandungan peterseli ini akan sangat bermanfaat dalam memelihara daya tahan tubuh, menjaga kesehatan mata, memperkuat tulang, mencegah resiko kanker, mencegah kerusakan otak, memelihara kesehatan janin, mencegah anemia, dan masih banyak lagi


Nah, bagaimana kawan? Kalian tergiur tidak untuk ikut mencoba jus dari tiga bahan yang sedang kita bahas ini? Kalau penulis sih sudah mencoba lebih dari 1 bulan, teman-teman! Hasilnya? Huuu... bagaimana ya menjelaskannya, yang pasti badan terasa semakin sehat dan efek yang paling penulis jatuh cintai; kulit semakin bersih dan berseri. Yihii... #alhamdulillah

Oia ini sedikit resep dari penulis. Penulis biasanya mem-blend tiga bahan kece badai yang Allah ciptakan ini dalam juicer. Penulis biasanya mengonsumsi jus ini di setiap pagi hari. Dalam setiap harinya penulis cukup menyediakan:

  1. Semangka sebesar 1/6 slice
  2. Wortel besar sebanyak 2 sampai dengan 3 buah
  3. Peterseli sebanyak satu genggaman tangan
Ups, apakah ada di antara kalian yang ragu untuk mencoba tiga bahan ini? Huuu...ga' perlu ragu! Apa? Kalian tidak yakin karena ada peterseli yang tidak lain adalah sayuran itu? Well, well, penulis bisa jamin, rasanya enak kok. Kenapa bisa begitu? Karena sayuran dan wortelnya akan terbenamkan dengan rasa manis dari semangka yang kaya akan manfaat itu. Jadi hayooo, sudah coba deh dan rasakan manfaatnya!

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Credit: Ellieelien on Unsplash

فَٱذۡكُرُونِىٓ أَذۡكُرۡكُمۡ وَٱشۡڪُرُواْ لِى وَلَا تَكۡفُرُونِ
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat [pula] kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari [ni’mat] -Ku. (152) 


يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱسۡتَعِينُواْ بِٱلصَّبۡرِ وَٱلصَّلَوٰةِ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّـٰبِرِينَ 
Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan [kepada Allah] dengan sabar dan [mengerjakan] shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (153) 


وَلَا تَقُولُواْ لِمَن يُقۡتَلُ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أَمۡوَٲتُۢ‌ۚ بَلۡ أَحۡيَآءٌ۬ وَلَـٰكِن لَّا تَشۡعُرُونَ
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, [bahwa mereka itu] mati; bahkan [sebenarnya] mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya. (154) 


وَلَنَبۡلُوَنَّكُم بِشَىۡءٍ۬ مِّنَ ٱلۡخَوۡفِ وَٱلۡجُوعِ وَنَقۡصٍ۬ مِّنَ ٱلۡأَمۡوَٲلِ وَٱلۡأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٲتِ‌ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّـٰبِرِينَ
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (155) 


ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَـٰبَتۡهُم مُّصِيبَةٌ۬ قَالُوٓاْ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيۡهِ رَٲجِعُونَ
[yaitu] orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun". (156) 


أُوْلَـٰٓٮِٕكَ عَلَيۡہِمۡ صَلَوَٲتٌ۬ مِّن رَّبِّهِمۡ وَرَحۡمَةٌ۬‌ۖ وَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡمُهۡتَدُونَ
Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (157)
Share
Tweet
Pin
Share
2 comments

Kalian ingat salah satu nasehat emas dari seorang khalifah bernama Utsman bin Affan radhiyallahu'anhu? Salah satu nasehat itu berbunyi, "Jikalau hati kalian jernih, maka ia tidak akan pernah kenyang dari Al Qur'an." Bukankah nasehat ini begitu rupawan? Apakah nasehat rupawan ini membawa kita pada satu pertanyaan? 

"Bagaimana dengan hatiku? Apakah ia sejernih air yang mengalir? Apakah ia selalu kerontang akan firman-firman Rabbul 'alamin?"

Penulis yakin kita semua akan menghenikan diri dan bertanya secara mendalam. Nasehat itu membuat kita ingin kembali menelisik soal kedekatan kita dengan Al Qur'an Al Karim. Lantas, ketika jawabannya tidak membuat kita puas, kita kembali menyusuri pengheningan dengan lebih mendalam, "bagaimana mungkin?".

Dr. Umar bin Abdullah bin Muhammad al-Muqbil memberikan penjelasan apik tentang nasehat yang dikemukakan oleh khalifah Umar radhiyallahu 'anhu. Dr. Umar mengungkapkan bahwa nasehat itu menjadi gambaran tentang hati-hati kita yang terjangkit penyakit. Penyakit yang menyinggahi hati seperti riya', iri (dengki) atau hasad, dendam, dan semisalnya telah menghalau hati kita untuk merasakan manfaat dari Al Qur'an.


Seorang ulama, yang penulis lupa namanya, pernah pula memberikan nasehat berkenaan dengan hati. Hati bagaikan percampuran antara air dan minyak. Air, bagaimanapun, mustahil bercampur dengan minyak. Sebagaimana ketaqwaan yang tidak akan pernah mungkin menjadi satu dengan kemaksiatan.

Sehingga, apabila kita menghiasi relung-relung hati dengan ketaqwaan, kemaksiatan pun sulit untuk menguasai. Tetapi, bagaimana jika sebaliknya? 

Kemaksiatan yang menguasai hati tentu hanya akan menggelapkan dan melemahkannya dari faedah Al Qur'an. Sementara, ketika kita berusaha untuk menjernihkannya kembali, maka Allah jadikan Al Qur'an itu sebagai penawar bagi orang-orang beriman.

"Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian."
(Q.S. Al Isra' [17]: 82)

Dr. Umar bin Abdullah bin Muhammad al-Muqbil menambahkan bahwa pemilihan kata 'tidak kenyang' oleh Utsman radhiyallahu 'anhu adalah sangat tepat. Dr. Umar kemudian berpendapat bahwa di dalam hati ada rasa lapar yang tidak bisa ditutupi oleh sesuatu sebagaimana ditutupi oleh ke-bergantung-an dengan al-Qur`an, membaca, mendengar, dan mentadabburinya.

Utsman radhiyallahu ‘anhu, yang tidak pernah kenyang terhadap Al Qur’an, mengungkapkan, “Aku tidak suka bahwa datang kepadaku satu hari dan satu malam kecuali aku melihat kepada Kalamullah”. Dalam satu lafadz yang lain: “...kepada perjanjian Allah subhanahu wa ta’ala”. 

Dr. Umar bin Abdullah bin Muhammad al-Muqbil mengomentari ungkapan tersebut dengan menyatakan bahwa Utsman radhiyallahu 'anhu itu tak lain adalah seorang khalifah. Pada saat kepemimpinannya, terjadi penaklukan besar di berbagai negeri. Maka, di manakah orang-orang yang berlalu atasnya malam dan siang, sementara ia tidak sempat membuka selembar pun dari al-Qur`an, dan lagi ia tidak terikat tanggung jawab apa-apa?


Referensi:
Dr. Umar bin Abdullah bin Muhammad al-Muqbil. (2015). Mutiara Nasehat Dzun Nurain Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu (Muhammad Iqbal A. Gazali, Penerjemah). Diakses pada 21 Februari, 2017, dari https://islamhouse.com/id/articles/806127/.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Credit: Alisa Anton on Unsplash
Apakah kalian kesal ketika kalian melupakan sesuatu? Apakah kalian justru bahagia ketika mampu melupakan sesuatu? Hmmm... kalian mungkin sudah tahu bahwa ada kalanya melupakan sesuatu jadi hal paling menjengkelkan atau justru menjadi hal yang paling diinginkan.

Lupa bisa berarti sebuah ketidak sengajaan untuk tidak mengingat sesuatu. Lupa bisa juga berarti gagal untuk mengingat sesuatu atau lupa bisa berarti kamu sengaja berhenti untuk mengingat sesuatu. Sekarang lupa yang seperti apa yang kalian alami atau yang ingin kalian pilih?

Dahulu, kala di bangku kuliah, seorang dosen yang awesome writer kagumi berbiara tentang sesuatu yang berhubungan dengan hegemonisasi politik dan konglomerasi media. Ia menjelaskan dengan apik dan panjang lebar lantas disambung dengan Lupa. Di tengah keseruan diskusi media, dosen itu menyisipkan definisi tentang lupa bahwa lupa semata-mata bukan berarti kita tidak ingat akan sesuatu melainkan sejatinya kita sedang mengingat sesuatu yang lain.

Definisi lupa yang dosen itu bawakan sontak membuat penulis mengerutkan dahi dan kemudian berpikir, "Bagaimana mungkin Bapak ini bisa mencetuskan definisi yang anti-mainstream seperti ini, hah!?" Tetapi, kala itu awesome writer menyetujui saja dan tidak ingin menyanggahnya karena toh definisi unik itu seolah mengelaborasi alam pikir awesome writer terhadap sesuatu hal sesepele lupa. 

"Mengingat hal yang lain", definisi lupa yang satu ini rupanya berkhasiat besar untuk mengobati berbagai macam kepiluan. Awesome writer tidak sangka akan menyukai gagasan dosen penulis tadi tentang lupa. Melupakan dengan cara mengingat hal yang lainnya terasa menjadi lebih mudah untuk dilakukan ketimbang sengaja untuk berhenti mengingat yang harus dilupakan.

Lupa, dengan cara mengingat berbagai hal lain, membuat kalian benar-benar harus mengingat hal yang lainnya. Lantas, entah sadar atau tidak,  dengan sendirinya kalian sedang mengenyampingkan sesuatu yang seharusnya tidak perlu kalian ingat. What a wonderful fashion to forget anything!

Lalu, bagaimana cara melupakan sesuatu yang seharusnya tidak perlu diingat? Here we go...

  1. Melupakan dengan cara lebih banyak mengingat Allah Rabbul 'Alamin. Ini adalah cara yang paling bermanfaat. Dengan cara ini hati menjadi lebih tentram sebagaimana yang telah Allah sendiri janjikan (dalam Al Qur'an dan As Sunnah).
  2. Melupakan dengan cara lebih banyak mengingat ayat-ayat Allah; merenunginya; menghafalnya; dan mengamalkannya.
  3. Melupakan dengan cara mengingat dan melakukan hobi-hobi kita, misalnya membaca, blogging, fotografi, travelling, atau berbagai macam hobi lainnya.
  4. Melupakan dengan cara mencari kesibukan yang lebih bermanfaat, misalnya mempelajari bahasa Arab, les memasak, les fotografi, les melukis, dan semisalnya.
  5. Melupakan dengan cara menonton acara-acara yang membuat kalian merenung; terkekeh; mengharu biru; atau apapun itu yang bermanfaat.
  6. ... dan cara-cara lain yang bisa kalian putuskan sendiri ya, awesome readers...
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Akhir-akhir ini setiap episode dalam hidup penulis sedang berjalan dengan begitu hectic. Bermacam cara penulis lakukan untuk mencoba mengingat yang lain (baca: melupakan). Cara pertama yang penulis pilih ialah berbagi buku koleksi pribadi. 

Di dalam kamar, penulis mulai membuka satu persatu box-box plastik yang menyimpan rapi buku-buku itu. Penulis cukup terkejut rupanya ada cukup banyak juga yang sudah dikoleksi. Penulis kemudian mulai memilah mana yang masih ingin dipertahankan dan mana yang akan direlakan menjadi milik orang lain. 

Penulis foto satu per satu buku-buku yang ingin dipindah tangankan lantas penulis sebar foto-foto itu via Whatsapp. Di tengah proses pilah pilih bertemankan debu-debu berterbangan, penulis tertahan sejenak setelah memegang sebuah buku bersampul merah. Buku merah itu halamanya sudah mulai ditebari bintik-bintik kuning. Bau buku itu kini mulai serupa dengan buku-buku lama yang jarang dijamah. 

"Well... ya iyalah... kan ditinggal ngungsi setahun ke Jekardaaah! Jadi jangan heran dong kalau mulai menua begini!", seru penulis dalam hati.

Buku merah itu tidak lain adalah salah satu dari dua buah buku yan pernah dihadiahkan pada penulis dari orang keren. Buku merah itu seketika saja attempts me to seek the other one. Buku yang lainnya tidak lain adalah buku seperti yang tertera di gambar pembuka tulisan ini, yaitu buku berjudul "Bukan Untuk Dibaca".


Jujur ingin penulis katakan bahwa dulu ketika dua buku itu dikirim dan sampai ke rumah dengan selamat, penulis begitu bersemangat untuk membaca yang merah saja! Iya yang merah saja! Buku hitam dengan ketebalan tiga kali lipat dibanding yang merah membuat penulis enggan membacanya. Apalagi setelah penulis periksa daftar isinya menyuratkan tulisan-tulisan berisi kisah-kisah. 

Well maybe not for now... 
and I am not a person who fond of  stories...

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

About

Hi there!
I am Esy Andriyani
This is my personal blog. I endeavor to assemble miscellaneous notions and observations as a mere human being. Well, feel free! Serve yourself...

Featured Post

Perpetual Rain

Labels

  • Awesome Tips (2)
  • Blog Insight (15)
  • Book Review (6)
  • Digital Media & Social Construction (13)
  • Freebies (2)
  • Miscellaneous (6)
  • Soliloquy (7)

Blog Archive

  • ►  2022 (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2021 (3)
    • ►  September (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2020 (14)
    • ►  September (2)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (5)
    • ►  May (3)
  • ►  2019 (14)
    • ►  December (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (5)
    • ►  March (3)
    • ►  February (1)
  • ►  2018 (9)
    • ►  June (2)
    • ►  May (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ▼  2017 (6)
    • ▼  December (1)
      • Membaca? Kesenangan yang Bijaksana
    • ►  March (1)
      • Watermelon, Carrot, Parsley Juice
    • ►  February (4)
      • Al Baqarah 152-157
      • Tidak Akan Pernah Kenyang dari Al Qur'an
      • Oblivious
      • Bukan Untuk Dibaca
  • ►  2016 (5)
    • ►  December (3)
    • ►  August (1)
    • ►  April (1)

Bloom Beautifully

Popular Posts

  • Al Baqarah 152-157
  • Tidak Akan Pernah Kenyang dari Al Qur'an
  • Watermelon, Carrot, Parsley Juice
  • FREE QURAN WALLPAPERS 2021
  • Book Review: Things Left Behind
  • Dititipi
  • Perpetual Rain

Free Quran Wallpapers

Awesome Sites

  • Kisah Muslim
    Abu Sufyan bin Harb Mertua Rasulullah - Abu Sufyan bin Harb al-Qurasyi al-Umawi. Ia memeluk Islam pada penaklukkan Kota Mekah. Dan setelah itu ia menjadi muslim yang ... SelengkapnyaAbu Sufyan...
    1 week ago
  • Muslim.Or.Id
    Serial Fikih Muamalah (Bag. 15): Mengenal Khiyar Majelis dan Pengaruhnya terhadap Akad Jual Beli - Di antara aturan dasar Islam mengenai jual beli yang harus diperhatikan baik oleh penjual maupun oleh pembeli adalah hak khiyar. Dalam bisnis, khiyar men...
    12 hours ago
  • Muslimah.Or.Id
    Ketentuan-Ketentuan Umum Dalam Berdandan Bagi Wanita, bag. 1 - Fitrah wanita adalah menyukai kecantikan, perhiasan dan semacamnya. Namun wahai saudari muslimah, ada beberapa peringatan ketentuan umum yang wajib kita ...
    4 weeks ago
  • Qur'anic Reflections
    A Meeting With Allāh - All great appointments require preparation. When Allāh promised Musa a.s. a meeting to speak to him directly and to bestow upon him the Tawrāh, He appoi...
    7 months ago
  • Radio Rodja
    Khutbah Jumat: Memperbanyak Amal Shalih di Bulan Rajab - Khutbah Jumat: Memperbanyak Amal Shalih di Bulan Rajab ini merupakan rekaman khutbah Jum’at yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. di Mas...
    3 days ago
  • Rumaysho
    Buku Gratis: 20 Kiat Bersabar Ketika Disakiti (Versi Ringkas) - Rumaysho.Com - Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat Ada saja gangguan dari yang lain, bahkan dari orang terdekat kita. Tugas kita adalah BERSABAR. Rumaysho...
    12 hours ago

Contact Form

Name

Email *

Message *

Total Pageviews

Created with by ThemeXpose